Oleh : Sugeng Widodo, S.HI
Allah SWT memperingati dalam firman-Nya :
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.( Q.S. An Nahl : 97 )
Melalui moment Bulan Muharom 1435 H, kiranya kita perlu mengenang kembali sejarah perjuangan Rasulullah SAW untuk memperkuat iman dan ketaqwaan kita serta semangat berjihad di jalan Allah SWT.
Adalah Rasulullah SAW, di dalam menyampaikan misi kerasulan dan dakwah Islamiyah bersama sahabat banyak mengalami rintangan dan ancaman. Kaum kafir Quraisy sengaja merintangi Rasulullah SAW dengan berbagai cara. Mereka menghina, mencaci, menyiksa para sahabat beliau, bahkan sampai mengancam akan membunuh beliau. Semua itu dilancarkan untuk menghalangi dan menghentikan dakwah beliau dan agar mereka yang telah masuk Islam kembali kepada ajaran nenek moyang dan menyembah berhala.
Namun demikian dengan berbagai rintangan, bujuk rayu sampai ancaman yang dilancarkan terhadap Rasulullah dan para sahabatnya tidak mempengaruhi semangat mereka dalam memperjuangkan agama. Bahkan semakin banyak rintangan semakin kuat dan bertambah pengikut ajaran Islam yang di dakwahkan oleh Rasulullah SAW.
Dari hari ke hari kekejaman itu semakin dasyat hingga mencapai puncaknya, mereka sepakat untuk menangkap dan membunuh Rasulullah SAW. Dalam keadaan genting itulah Rasulullah SAW mendapat perintah hijrah bersama para sahabat menuju kota yatsrib , yang akhirnya dikenal dengan kota Madinah.
Hijrah Rasulullah SAW merupakan peristiwa penting dan menjadi tonggak perjuangan umat Islam selanjutnya. Mereka tidak hanya dikagumi oleh kawan tapi bahkan juga disegani oleh lawan. Peristiwa hijrah akan tetap relevan dikaitkan dengan konteks ruang dan waktu sekarang ataupun yang akan datang. Nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa hijrah memiliki makna yang penting untuk dijadikan pijakan dalam medan perjuangan. Diantara hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa hijrah yang monumental itu, ialah :
Pertama : Peristiwa hijrah merupakan perjalanan mempertahankan keimanan
Iman sangat penting dalam mengarungi kehidupan ini, sebab boleh saja seseorang berkeinginan untuk mencapai sesuatu , tetapi segala sesuatu pada akhirnya yang menentukan adalah Allah SWT. Oleh karena itu kalau dalam perjalanan hidup ini kita mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan Islam menmgajarkan kepada kita agar bersabar, dan sebaliknya apabila kita mendapatkan sesuatu yang menyenangkan kita harus bersyukur kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menyatakan bahwa amat mengagumkan perihal orang-orang yang beriman itu segala sesuatu berakhir dengan nilai baik baginya yaitu apabila dalam kehidupannya mengalami sesuatu yang menyenangkan ia bersyukur sebaliknya apabila mengalami sesuatu yang tidak menyenangkan maka ia senantiasa bersabar.
Kedua : Hijrah merupakan perjalanan ibadah.
Pada saat terjadi hijrah, agaknya dikalangan para sahabat terdapat perbedaan motivasi, sehingga Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niatnya dan bagi orang menurut apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul –Nya, maka hijrahnya pada Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya untuk kesenangan dunia atau karena wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang dihijrahi.” (H.R. Muslim)
Oleh sebab itu, semangat ibadah inilah yang harus menjiwai setiap kali kita menyambut dan memperingati tahun baru hijriyah serta menjiwai segala amal ibadah-ibadah kita sehingga benar-benar diterima oleh Allah SWT.
Ketiga : Hijrah adalah Perjalanan ukhuwah.
Kita telah mengetahui bagaimana penduduk madinah yang dikenal dengan sahabat Anshar menyambut kedatangan orang Makkah (Kaum Muhajirin) sebagai saudara. Kemudian mereka bergaul dalam suasana Ukhuwah yang berlandaskan satu keyakinan bahwa semua manusia berasal dari Nabi Adam AS yang diciptakan dari tanah. Maka bersatullah orang-orang Muhajirin dengan orang-orang Anshar sebagai saudara yang diikiatoleh akidah Islamiyah.
Oleh sebab itu, patutlah kaum Muhajirin dan kaum Anshar itu mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga sebagaimana yang telah diabadikan dalam Al Qur’an, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al Qur’an : “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (Q.S. At Taubah : 100)
Semoga melalui tulisan yang singkat ini kita dapat meneladani dan mengambil pelajaran yang berharga dari peristiwa hijrah itu. Sehingga keimanan kita semakin nkuat dan semangat perjuangan kita di jalan Allah tidak pernah luntur dan putus asa. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Semoga Bermanfaat. Wallahu A'lam
No comments:
Post a Comment