Oleh : Sugeng Widodo, S.HI
Rasulullah SAW bersabda :
“wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka”
(HR. Abu Dawud, Ahmad dan Al-baghawi).
Pada hakekatnya setiap manusia ingin sukses di dunia, hidup bahagia, tidak ingin selalu dalam kesulitan, dan tidak suka dirugikan, ingin kaya, ingin sehat, ingin hidupnya tenang dan mulus jalannya dan sebagainya. Manusia yang beriman kepada Allah tentunya tidak hanya ingin selamat/sukses hidup di dunia tetapi ingin sukses di akhirat.
Pertanyaan menarik adalah bagaimana jalan meraih kesuksesan itu ?
Pertanyaan menarik adalah bagaimana jalan meraih kesuksesan itu ?
Setidaknya ada 9 (Sembilan) kiat-kiat untuk mencapai kesuksesan dunia akhirat :
PERTAMA, NIAT IKHLAS KARENA ALLAH SWT
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya amal perbuatan itu disertai niat dan setiap orang mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. barang siapa yang berhijrah hanya karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya itu menuju Allah dan Rasulnya. Barang siapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia inginkan”. (HR. Bukhari)
Kedekatan kita kepada Allah akan menentukan kemudahan/keselamatan kita hidup di dunia. Sehingga perlu untuk menghadirkan Allah swt dalam setiap aktivitas kita dengan wujud niat karena Allah. Oleh karena itu, sangat sayang semua aktivitas manusia jika dilakukan tanpa niat yang ikhlas demi Allah karena aktivitas itu akan kehilangan ruh dan keberkahan dari Allah. Mari perbaiki niat kita, ingat! niat suatu aktivitas boleh lebih dari satu tetapi yang utama adalah niat karena Allah.
KEDUA, YAKIN AKAN PERTOLONGAN ALLAH SWT.
Dari Abu Al Abbas Abdullah bin Abbas radhiallahuanhuma, beliau berkata : “Suatu saat saya berada dibelakang nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: Wahai ananda, saya akan mengajarkan kepadamu beberapa perkara: Jagalah Allah, niscaya dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya Dia akan selalu berada dihadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah sesungguhnya jika sebuah umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu atas sesuatu, mereka tidak akan dapat memberikan manfaat sedikitpun kecuali apa yang telah Allah tetapkan bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk mencelakakanmu atas sesuatu , niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu kecuali kecelakaan yang telah Allah tetapkan bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering”.(Riwayat Tirmidzi dan dia berkata : Haditsnya hasan shahih)
Kita harus yakin bahwa niat kita itu benar-benar akan menjadi jalan untuk pertolongan Allah SWT. Yakinlah bahwa Allah SWT akan menolong kita. Ingat, jangan menuntut Allah SWT kita harus tetap yakin dengan pertolongannya. Sekarang yang harus dilakukan adalah membenahi terus diri kita sehingga pantas untuk mendapatkan pertolongan Allah. logika sederhananya adalah seseorang yang selalu baik kepada orang lain tentu akan lebih mudah mendapatkan pertolongan dari orang yang selama ini telah dia tolong. Berusahalah untuk terus mengingat Allah, mencintai Allah, menjaga hati kita untuk Allah, bertaubat ketika kita melakukan dosa, jadikan posisi-NYA istimewa dan sangat penting dalam hidup kita. Harapannya pembenahan diri ini dapat mendekatkan diri kita kepada Allah sehingga pertolongan Allah mudah menghampiri kita.
KETIGA, IKHTIAR YANG SUNGGUH-SUNGGUH
Setelah berniat yang ikhlas karena Allah dan yakin akan pertolongan-NYA maka tidak ada lagi keraguan bagi seorang manusia untuk berusaha seoptimal mungkin dengan kesungguhan dan kerja keras hingga batas kemampuannya. Yakinlah Allah akan melihat kesungguhan dan perjuangan kita. Sehingga prinsip kehidupan kita adalah terus berjuang untuk mencapai kesuksesan itu. Ingat kisah Imam syafi’I salah satu imam besar 4 mazhad yang terkenal dalam kesungguhan menuntut ilmu, semoga kita mampu mengambil hikmahnya : Asy-Syafi’i Rahimahullah berkata, “Aku hafal Al-Qur’an ketika usiaku tujuh tahun, dan hafal Al-Muwaththa’ di usia sepuluh tahun. Ketika khatam Al-Qur’an aku masuk ke dalam masjid. Di situ aku duduk bersama para ulama, ikut menyimak perbincangan dan tanya-jawab sehingga aku menghafalnya. Ibuku tak punya uang untuk membeli kertas. Maka, jika menemukan tulang, kuambil dan aku pun menulis di situ. Setelah dipenuhi tulisan, kumasukkan ke dalam guci yang sudah lama kumiliki.” Ia juga berkata, “Aku tidak punya harta. Tetapi, aku sudah menuntut ilmu sejak masih belia usianya di bawah tiga belas tahun. Aku pergi ke kantor-kantor mencari kertas yang bisa ditulisi. Di situlah aku menuliskannya.” (Uluw al-Himmah hal.147)
KEEMPAT, BERIMAN DAN AMAL SHALEH.
Allah SWT berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An-Nahl : 97).
KELIMA, SELALU MENGINGAT ALLAH SWT.
Allah SWT berfirman : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram. Orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”.(QS Ar-Ra'du : 28-29).
Orang yang senantiasa mengingat Allah, niscaya hatinya akan terasa damai, dan lebih dari itu hidupnya akan lebih baik, serta keresahan dan guncangan dalam hatinya akan terempaskan karena adanya cahaya Ilahi.
KEENAM, MENYUSUN PERENCANAAN KE DEPAN.
Yaitu, dengan memberikan perhatian terhadap pekerjaan hari ini dan tidak berlarut dalam keluh kesah dengan kenyataan masa lalu. Oleh karena itu, Nabi SAW selalu memohon perlindungan dari sifat keluh kesah sebagaimana dalam sabdanya : Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh dan kesah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat tak berdaya dan malas. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan kikir, dan aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya utang dan penindasan orang lain. (HR Bukhari).
KETUJUH, SENANTIASA BERDOA
Dalam mencapai kesuksesan kita harus senantiasa berdoa sebagai wujud nyata keimanan kita kepada Allah SWT. Doa memiliki kekuatan tersendiri bagi seorang muslim. Segala aktivitas akan terasa lebih ringan dan mudah hanya dengan doa dan yakin akan dikabulkannya doa kita. Anda bisa meminta apa saja selama itu tidak dilarang oleh Allah dan Rasul-NYA. Baik permintaaan dunia maupun akhirat. Baik normatif ataupun detail, justru ketika doa itu detail maka akan lebih baik.
KEDELAPAN, TAWAKAL KEPADA ALLAH SWT.
Setelah semua langkah kita lakukan maka langkah selanjutnya adalah menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, karena pada hakekatnya manusia hanya bisa berusaha sementara keputusan berhasil atau tidak kita kembalikan kepada Allah SWT. Allah SWT berfirman : Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. (QS At-Thalaq : 3).
YANG TERAKHIR, RIDHA TERHADAP TAQDIR ALLAH SWT.
Rasulullah SWT bersabda : “Sesungguhnya Allah berfirman; 'Barangsiapa yang tidak ridha dengan qadha dan qadar-Ku dan tidak sabar terhadap bencana yang Aku timpakan atasnya, maka sebaiknya ia mencari tuhan selain Aku”. (HR Thabrani).
Kesuksesan dapat diraih oleh mereka yang beriman kepada Allah SWT. Sedangkan, meyakini ketentuan dan kekuasaan (qadha dan qadar) Allah adalah bagian dari iman kepada-Nya. Dan, ridha itu adalah bagian dari iman pada qadha dan qadar-Nya. Oleh karena itu, manusia wajib berhati-hati terhadap buaian angan dan dampak buruk yang ditimbulkan. Dan, jika ia berkeluh kesah dengan ketentuan-Nya, pasti akan celaka.
Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam.
Semoga kita termasuk golongan manusia yang diberikan Allah SWT kesukseshan di dunia dan akhirat. Amiiin Ya Rabbal Alamin.