Oleh : Sugeng Widodo, S.HI
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah. Dialah yang memberikan berbagai kenikmatan kepada kita, yang dzahir maupun yang batin. Dia pula yang memberikan kesempatan dan kesehatan sehingga kita bisa menegakkan perintah-perintah-Nya. Semoga Allah menambahkan kenikmatan-Nya kepada kita dengan menyampaikan kepada bulan mulia, Bulan suci Ramadhan, Bulan Agung penuh berkah, Bulan penuh Rahmat, Ampunan dan Pembebasan dari Api Neraka.
Diterima dari Abu Hurairah bahwa Nabi s.a.w. bersabda : - yakni ketika telah datang bulan Ramadhan beliau bersabda yang artinya : “Sungguh, telah datang padamu bulan yang penuh berkah, di mana Allah mewajibkan kamu berpuasa, di saat dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu setan-setan, dan dimana dijumpai suatu malam yang nilainya lebih berharga dari seribu malam. Maka barang siapa yang tidak berhasil beroleh kebaikannya, sungguh tiadalah ia akan mendapatkan itu buat selama-lamanya”.
(Riwayat Ahmad, Nasa’i dan Baihaqi).
Diterima dari ‘Arfajah, katanya: “Suatu ketika saya berada di rumah ‘Atabah bin Farqad - kebetulan ia sedang membicarakan puasa Ramadhan - kebetulan masuk seorang laki-laki, salah seorang sahabat Nabi s.a.w. Melihat laki-laki itu ‘Atabah menaruh hormat padanya dan diam. Tamu itupun menyampaikan hadits tentang Ramadhan, katanya : “Saya dengan Rasulullah s.a.w. bersabda mengenai Ramadhan yang artinya : “Pada bulan itu ditutup pintu-pintu neraka, dibuka pintu-pintu surga dan dibelenggu setan-setan”. Ulasnya lagi : “Dan seorang Malaikat akan berseru : “Hai pencinta kebaikan, bergembiralah ! Dan hai pencinta kejahatan, hentikanlah!” Sampai Ramadhan berakhir”. (Riwayat Ahmad dan Nasa’i dan sanadnya baik).
Diterima dari Abu Hurairah bahwa Nabi s.a.w. bersabda yang artinya : “Shalat yang lima waktu, Jum’at ke Jum’at, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan kesalahan-kesalahan yang terdapat di antara masing-masing selama kesalahan besar dijauhi”. (Riwayat Muslim).
Adapun Hikmah-hikmah Bulan Ramadhan diantaranya :
- Jalan menuju ketaqwaan. Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (al-Baqarah: 183). Dalam penafsiran Imam al-Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad bahwa puasa itu adalah perisai.
- Bulan peningkatan amal (mujahadah). Seperti para ulama’ salaf seperti Imam Asyafi’i, menyebutkan bahwa dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran 2 kali dalam semalam, dan itu dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran 60 kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan Al-Quran 2 kali dalam sehari selama Ramadhan.
- Menumbuhkan sifat amanah dan muraqabah di hadapan Allah Ta’ala, baik dengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Amalan seorang muslim didasari oleh kesadaran sendiri (mandiri) tidak ada yang mengawasi seseorang yang berpuasa.
- Melatih kedisiplinan karena seorang yang harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas. Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan.
- Menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim karena semua umat Islam, dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Sehingga sama-sama merasakan lapar dan dahaga dalam waktu yang sama dan dapat merasakan beratnya penderitaan saudara-saudaranya yang kekurangan, sehingga tumbuh perasaan kasih sayang pada mereka orang yang lemah.
- Melatih kesabaran, dimana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan perbuatan yang mengurangi nilai puasa. Maka saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw. bersabda: “Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata “Sesungguhnya aku sedang puasa”(HR. Bukhari)
- Menjadi sehat sebagaimana Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Sunni), Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi kepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan: “Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya”.
- Lailatul Qadar. Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’, dia telah mendengar seorang ahlul ilmi mengatakan: “Sesungguhnya telah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak mampu menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, karena itu maka Allah memberi ummat beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada 1000 bulan.” (HR. Malik).
- Bulan ampunan, Rasulullah Saw. bersabda: “Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari).
10. Terbebas dari adzab, Rasulullah Saw. bersabda: “Pada bulan Ramadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka Ia tidak akan mengadzabnya selamanya…” (HR. Baihaqi).
Semoga kita dapat mencapai predikat taqwa dari Allah SWT. Amiiin Ya Rabbal ‘Alamin
Semoga Bermanfaat. Wallahu A’lam,