Saturday 18 October 2014

Meraih Keberkahan Umur Dengan Silaturrahim

Oleh : Sugeng Widodo, S. HI

Umur adalah satu hal yang unik dalam hidup kita, ia bertambah tetapi hakekatnya ia adalah berkurang seiring dengan pergantian siang dan malam, hari dan minggu, bulan dan tahun. Orang yang beriman memiliki keyakinan bahwa kehidupan ini tidak hanya terbatas pada kehidupan dunia sekarang ini, tetapi ia yakin bahwa ada kehidupan setelah mati yakni kehidupan akherat yang abadi.  Tetapi bagi orang yang tidak beriman umur adalah sebuah permainan tanpa tujuan yang membuat ia lalai, sekedar hanya untuk menumpuk harta semata dan memperbanyak anak untuk tujuan bermegah-megah.

Allah SWT memperingati dalam firman-Nya : “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (Q.S. Al Furqan :62)


Allah juga memperingati dalam firman-Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”  (Q.S. Al Hasyr : 18)

Umur adalah rahasia Allah SWT. Dia telah menetapkan umur seseorang menurut kehendak-Nya. Ada yang dipanjangkan, dan ada yang dipendekkan. Walaupun demikian banyak diantara kita yang berdo’a agar dipanjangkan umurnya oleh Allah SWT. Dapatkah umur seseorang dipanjangkan ?
Diceritakan dari Anas ra. bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Barangsiapa yang menghendaki rezekinya diperluas dan umurnya diperpanjang, hendaklah menyambung tali persaudaraan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Permasalahannya adalah mengapa harus silaturrahim?
Apakah keterkaitan antara rezeki yang banyak dan umur yang panjang dengan menghubungkan silaturrahim ?

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Bukti nyatanya adalah dalam seluruh dunia kerja mereka memerlukan panduan kerja antar berbagai orang yang saling bergantung, baik market, bisnis, garmen, teknologi dan sebagainya. Jika ada pemimpin pasti ada yang di pimpin, jika ada atasan pasti ada bawahan, dan lain-lain. Oleh karena itu, sungguh suatu sikap yang sangat keliru apabila ada sikap egois, arogan, sombong atau apa saja yang serba “Aku” dalam kehidupan ini. Ajaran Islam mengingatkan kita sebagai kaum muslimin untuk tidak menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Adanya kepercayaan dan luasnya pergaulan seseorang dengan orang lain dalam hal apapun merupakan faktor pembuka pintu-pintu rezeki dari Allah SWT. Hal ini tidak akan tercapai dengan baik kecuali dengan senantiasa membangun silaturrahim yang baik antar sesama.

Silaturrahim artinya menyambung tali persaudaraan, mengubungkan rasa kasih sayang antara seseorang dengan pihak lain. Hadits tersebut diatas menggambarkan betapa pentingnya silaturrahim dalam kehidupan umat Islam. Hal ini karena silaturrahim berpengaruh terhadap rizkinya yang merupakan bekal hidup di dunia untuk mengabdi kepada Allah SWT. Selain itu, orang yang selalu menyambung tali silaturrahim akan dipanjangkan usianya dalam arti akan dikenang selalu. Silaturrahim bukan hanya sekedar sarana reuni, bernostalgia, hanya bermaksud menyambung hubungan yang putus, bahkan mengekalkan perhubungan yang sudah ada, membangun intensitas hubungan persaudaraan (ukhuwah) kita kearah yang lebih bermanfaat. Kalau kita cermati dengan seksama hadits di atas, sangatlah logis. Orang yang selalu bersilaturrahim tentunya akan memiliki banyak teman dan relasi, sedangkan relasi merupakan salah satu faktor yang akan menunjang kesuksesan seseorang dalam berusaha atau berbisnis. Selain itu, dengan banyak teman akan memperbanyak saudara dan berarti pula telah berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Karena ia telah melaksanakan salah satu perintah-Nya, yakni menghubungkan silaturrahim.

Begitu juga pernyataan bahwa bagi mereka yang suka silaturrahim akan dipanjangkan usianya adalah sangatlah logis meskipun memerlukan pemahaman dan persepsi yang berbeda. Memang benar umur manusia sudah ditetapkan di sisi Allah SWT dan tidak ada seorang pun yang mampu mengubah kehendak-Nya. Sebagaimana Allah SWT memperingati dalam firman-Nya : “Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan.” 
(Q.S. Al Munafiqun : 11)

Akan tetapi, dengan banyaknya silaturrahim, ia akan banyak berbuat kebaikan dengan sesama manusia, yang berarti pula akan semakin banyak mendapatkan pahala. Pahalanya akan lebih banyak daripada orang yang tidak pernah bersilaturrahim walaupun umurnya sama. Dengan demikian, seakan-akan dia memiliki umur lebih panjang walaupun hakekat umurnya sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Orang yang banyak bersilaturrahim namanya akan selalu diingat dan dibicarakan walaupun sudah meninggal, seakan-akan dia hidup terus. Silaturrahim dapat menjernihkan suasana yang keruh dan menghangatkan yang dingin. Hal ini dapat mengurangi berbagai penyakit yang banyak di derita dan dihadapi oleh manusia modern dewasa ini seperti stress, tekanan darah tinggi, jantung, tekanan jiwa dan sebagainya. Salah satu penyebab kematian di zaman ini adalah stress yang berkepanjangan.

Begitu pentingnya silaturrahim ini dalam suatu riwayat hadits Rasulullah SAW di kemukakan bahwa pernah ada seorang hamba Allah SWT yang menyambung silaturrahim, sedangkan umurnya tinggal tiga hari. Lalu Allah SWT menunda kematian orang tersebut hingga jangka waktu tiga puluh tahun kemudian. Sebaliknya ada orang yang memutuskan tali silaturrahim, sedangkan ajalnya masih tiga puluh tahun lagi, namun Allah SWT mempercepat kematiannya hingga usianya tinggal tiga hari lagi.

Subhanallah ; Inilah keagungan ajaran Islam. Keberkahan dari Allah SWT sangat menentukan panjangnya umur seseorang, juga kebijakan yang diperbuatnya serta usahanya untuk senantiasa memelihara kesehatan lahir batinnya. Oleh karena itu, marilah kita bina dan kembangkan lagi silaturrahim secara berkesinambungan sehingga umur kita menjadi berkah, lebih bermanfaat baik bagi diri kita maupun orang lain, dan Islam sebagaiHudal Linnas (petunjuk bagi umat manusia) benar-benar dapat kita rasakan kenikmatan dan keberkahannya dalam menjalankan kehidupan ini.

Wallahu A’lam. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita umur yang barokah, manfaat, maslahah dunia akhiirat...

No comments:

Post a Comment