Oleh : Sugeng Widodo, S.HI
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an :
“Hai manusia, Sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al Hujarat : 13)
Pergaulan merupakan fitrah manusia sebagai
makhluk sosial yang tak mungkin bisa hidup sendirian. Manusia juga memiliki
sifat tolong-menolong dan saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi dengan
sesama manusia juga menciptakan kemaslahatan besar bagi manusia itu sendiri dan
juga lingkungannya. Berorganisasi, bersekolah, dan bekerja merupakan
contoh-contoh aktivitas bermanfaat besar yang melibatkan pergaulan antar manusia.
Namun, pergaulan tanpa dibentengi iman yang
kokoh akan mudah membuat seorang Muslim terjerumus. Kita lihat di zaman
sekarang. Betapa banyak kejadian tak bermoral yang membuat kita mengelus dada.
Pergaulan bebas, video mesum, perkosaan, dan berbagai bentuk perilaku
menyimpang lainnya. Semua itu bersumber dari pergaulan yang salah dan tidak
dilandaskan pada kepatuhan terhadap ajaran Al Quran yang mengatur soal
pergaulan Islami.
Oleh karenanya, adalah satu hal yang penting
mengetahui sopan santun pergaulan dalam Islam. Bagi sebagian orang yang tidak
terbiasa dengan tata cara pergaulan dalam Islam ini, mereka pasti akan merasa
canggung atau barang kali malah merasa tertekan karena pergaulan dalam Islam
itu terlihat begitu kaku dan tidak seperti pergaulan yang umum ditemui di
masyarakat.
Sopan santun pergaulan dalam Islam itu
sebenarnya bukan untuk membatasi namun untuk menjaga harkat dan martabat
manusia itu sendiri agar tidak sama dengan tata cara dan tatanan para hewan
dalam bergaul. Bila satu tuntunan itu diambil dengan kerendahan hati dan
keinginan untuk berbakti kepada Ilhai, maka tak ada satu hal sulit untuk
mengikuti tuntunan yang baik itu. Terkesan sulit karena melihatnya dari sisi
nafsu dan kepentingan duniawi.
Bila memang belum mampu menjalankan tuntunan
yang sebenarnya, jangan ditantang tuntunan itu. Cukup camkan dalam hati bahwa
diri akan berusaha sekuat tenaga mengikuti aturan yang sesungguhnya. Kalau
menentang atau bahkan menantang, itulah tanda kesombongan diri di hadapan Sang
Kuasa. Tentunya hal ini kurang baik untuk kesehatan hati dan kalbu.
Islam mengatur batasan-batasan pergaulan antara lelaki dan
perempuan. Batasan-batasan itu tidak dibuat untuk mengekang kebebasan manusia,
namun merupakan salah satu wujud kasih sayang Allah terhadap umat manusia
sebagai makhluk paling mulia.
Sebagai Muslim yang beriman, hendaknya kita
senantiasa memerhatikan beberapa adab sopan santun pergaulan yang diatur dalam
Al Quran. Adab-adab itu dibuat untuk membuat harkat dan martabat manusia tetap
tinggi dimata Allah Swt. Di antara adab sopan santun pergaulan dalam Islam itu, adalah:
1.
Menutup aurat
Aurat adalah bagian tubuh yang tidak
boleh ditampakkan kecuali kepada muhrimnya. Wanita maupun pria memiliki
batasan-batasan aurat. Khusus wanita, aurat ibarat perhiasan yang sangat
berharga. Ini sesuai firman Allah SWT dalam Al Qur’an : “Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka Menampakkan perhiasannya,
kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain
kudung kedadanya, dan janganlah Menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka
memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya
kamu beruntung.” (Q.S. An Nur : 31)
Dalam Ayat tersebut memerintahkan
wanita Muslimah agar tidak menampakkan perhiasan (aurat), kecuali kepada suami,
ayah, dan beberapa pihak lain yang termasuk dalam pengecualian. Allah juga
melarang para wanita bertabaruj. Tabaruj adalah
berhias diri secara berlebihan, sehingga mengundang syahwat kaum Adam. Yang
termasuk perilaku tabaruj juga adalah memakai wangi-wangian
yang baunya dapat tercium orang lain di tempat umum. Memakai perhiasan (gelang,
kalung, dan lain-lain) secara berlebihan dan mencolok mata juga termasuk tabaruj.
2.
Menjaga interaksi antara lelaki dan perempuan
Allah melarang laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrim untuk saling berpandangan secara berlebihan,
apalagi saling bersentuhan. Dalam Al Quran surat An-Nuur ayat 31 Allah bahkan
secara khusus mengingatkan kaum lelaki agar menjaga pandangan dan memelihara
kemaluannya. Artinya, tidaklah temasuk lelaki beriman jika matanya suka
jelalatan dan bergonta-ganti pasangan seperti berganti pakaian.
Pandangan mata secara berlebihan
serta persentuhan antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrim juga bisa
menimbulkan zina. Allah berfirman dalam Al Quran : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al Isra’ : 32).
Dalam ayat ini Allah melarang kita
mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang sangat keji. Pandangan mata
dan persentuhan tubuh adalah salah satu tindakan mendekati zina. Jika mendekati
zina saja haram dan mendapat larangan keras, Anda tentu bisa menyimpulkan
sendiri, betapa berdosanya perbuatan zina yang sekarang demikian merajalela dan
dilakukan manusia tanpa rasa bersalah!
3.
Menjaga aurat suara
Baik perempuan atau laki-laki,
hendaknya tidak mengeluarkan kata-kata secara mesra atau berlebihan kepada
lawan jenis selain istri atau suaminya. Hal ini tertuang dalam firman Allah SWT
: “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian
tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu
tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam
hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik, (Q.S. Al Ahzab : 32)
Dalam ayat ini, secara khusus
Allah mengingatkan istri-istri Nabi agar jangan melembutkan suara ketika bicara
sehingga membangkitkan nafsu lelaki yang mendengarnya. Walaupun ayat tersebut ditujukan kepada para istri
Nabi, tak ada salahnya kita meneladani ajaran Al Quran yang selalu memiliki
hikmah tersendiri bagi pengikutnya. Sebagian ulama juga berpendapat bahwa ayat
tersebut juga berlaku untuk wanita biasa.
4.
Larangan berdua-duaan (berkhalwat)
Allah swt. melarang laki-laki dan
perempuan yang bukan muhrimnya saling berdua-duaan, kecuali disertai mahramnya
atau orang ketiga. Menurut Rasulullah saw., jika lelaki dan perempuan
berdua-duaan, maka akan muncul pihak ketiga, yakni setan. Apa akibatnya jika
setan ikut “nimbrung” di antara dua
manusia yang berlainan jenis? Anda tentu sudah tahu jawabannya, bukan?
Demikian beberapa adab sopan santun pergaulan
dalam Islam yang harus diperhatikan setiap umat Islam yang mengaku beriman.
Islam tak pernah melarang pergaulan dengan siapa pun. Bergaul bahkan sangat
dianjurkan sebagai upaya meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Yang dilarang adalah
pergaulan secara bebas antara lelaki dan perempuan yang bukan muhrim. Pergaulan
yang tidak mematuhi norma-norma agama.
SEMOGA BERMANFAAT. Wallahu A’lam.